PENGARUH BUDAYA POPULER JEPANG TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN ONLINE PADA KOMUNITAS OTAKU DI YOGYAKARTA
Isi Artikel Utama
Abstrak
Perkembangan budaya populer Jepang telah mempengaruhi pola perilaku konsumen di kalangan pemuda Indonesia, khususnya dalam konteks perdagangan digital. Konvergensi antara afinitas budaya dan platform e-commerce menciptakan fenomena konsumsi unik yang memerlukan investigasi mendalam. Penelitian kualitatif ini menginvestigasi bagaimana budaya populer Jepang mempengaruhi perilaku pembelian online di kalangan anggota komunitas otaku berusia 15-20 tahun di Yogyakarta selama periode 2022-2023.
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif fenomenologis dengan wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, dan analisis tematik. Dua puluh partisipan dipilih secara purposive dari komunitas otaku di berbagai universitas dan SMA di Yogyakarta, mewakili beragam latar belakang sosioekonomis dan tingkat keterlibatan budaya. Temuan yang muncul: (1) Pembentukan Identitas Budaya melalui Konsumsi - partisipan menggunakan pembelian merchandise Jepang untuk mengkonstruksi dan mengekspresikan identitas budaya; (2) Validasi Komunitas Digital - pembelian online berfungsi sebagai modal sosial dalam komunitas otaku; (3) Pencarian Pengalaman Autentik - konsumen memprioritaskan produk Jepang autentik melalui platform e-commerce spesifik meskipun harga premium.
Budaya populer Jepang secara signifikan membentuk pola pembelian online melalui mekanisme pembentukan identitas dan kebutuhan rasa memiliki komunitas. Platform e-commerce menjadi ruang budaya dimana konsumsi melampaui transaksi semata untuk mencakup ekspresi identitas dan partisipasi komunitas
Rincian Artikel
Referensi
Bourdieu, P. (1984). Distinction: A social critique of the judgement of taste. Harvard University Press.
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology,
Chen, X., & Liu, F. (2023). Cultural Sensitivity and Platform Choice in Ethnic Consumer Groups. Journal of Retailing and Consumer Services, 70, 103256
Condry, I. (2013). The soul of anime: Collaborative creativity and Japan's media success story. Duke University Press.
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319-340.
Galbraith, P. W. (2019). Otaku and the struggle for imagination in Japan. Duke University Press.
Iwabuchi, K. (2022). Recentering globalization: Popular culture and Japanese transnationalism. Duke University Press.
Kim, Y., & Park, J. (2022). Cultural Influence on E-commerce Adoption: The Role of Community Engagement in South Korea. Journal of Electronic Commerce Research, 23(3), 210-225.
Kusuma, D. A., & Santoso, H. B. (2021). Pengaruh Budaya Populer Jepang terhadap Identitas Digital Remaja di Indonesia. Jurnal Komunikasi dan Budaya, 12(1), 45-60.
Martinez, L., & Johnson, R. (2022). Cultural Motivations and Authenticity in Digital Consumption: Insights from Asian Pop Culture Communities. International Journal of Consumer Studies, 46(4), 765-778.
Napier, S. J. (2016). Anime from Akira to Howl's Moving Castle: Experiencing contemporary Japanese animation. St. Martin's Griffin.
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425-478. https://doi.org/10.2307/30036540